MANADO, PRONews5.com– Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Martin Daniel Tumbelaka (MDT) kembali menunjukkan komitmennya untuk hadir langsung di tengah masyarakat.
Pada Kamis (5/6/2025), MDT mendatangi para nelayan di Sindulang, Kota Manado, guna menyalurkan bantuan sembako secara spontan dan tanpa seremoni.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mendengar langsung aspirasi masyarakat pesisir, khususnya kelompok rentan seperti nelayan tradisional yang masih bergantung pada cuaca dan musim tangkap.
Meski tanpa pemberitahuan resmi, kehadiran MDT disambut hangat dan penuh antusiasme.
Salah satu nelayan, Alfrits Kaparang, mengaku terkejut sekaligus terharu bisa bertemu langsung dengan wakil rakyat yang datang ke “daseng”—tempat istirahat para nelayan setelah melaut.
“Jujur, saya tidak menyangka ada anggota DPR RI datang langsung ke tempat kami begini. Ini bukan pencitraan, karena datangnya tiba-tiba dan langsung bawa bantuan. Terima kasih Pak Martin,” kata Alfrits dengan mata berkaca-kaca.
MDT yang juga anggota Komisi III DPR RI mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen politik kerakyatan, di mana seorang wakil rakyat wajib melihat langsung kehidupan masyarakat yang diwakilinya.
“Ini bukan soal banyaknya bantuan, tapi soal keberpihakan. Kita harus turun langsung, mendengar, dan menjadi solusi,” ujar MDT usai menyerahkan bantuan.
Selain menyalurkan paket sembako, MDT juga menyerap sejumlah aspirasi nelayan, mulai dari kesulitan BBM subsidi, hingga harapan agar ada pelatihan pengolahan hasil laut.
Menurutnya, pendekatan tanpa seremoni membuat masyarakat merasa lebih dekat dan terbuka dalam menyampaikan masalah.
“Kadang kita terlalu formal, padahal rakyat hanya butuh didengar dan dilihat. Saya akan terus hadir di lapangan seperti ini,” tandas Martin.
Langkah MDT mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, terutama warga pesisir Manado yang menyebutnya sebagai figur wakil rakyat yang tidak hanya hadir saat kampanye.
Kegiatan sosial ini menjadi bagian dari program berkelanjutan MDT dalam menyentuh kelompok-kelompok rentan di berbagai wilayah Sulawesi Utara.
[**/ARP]