BITUNG, PRONews5.com– Sejarah baru tercipta di sektor perikanan Sulawesi Utara. Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E, secara simbolis melepas ekspor perdana produk ikan tuna kemasan kaleng milik PT. Samudera Mandiri Sentosa (SMS) ke Amerika Serikat dan Belanda, Rabu (4/6/2025).
Acara pelepasan ekspor berlangsung di pabrik PT. SMS, Kelurahan Wangurer Timur, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, sekitar pukul 15.00 Wita, dan dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi daerah serta perwakilan institusi vertikal.
Wali Kota Bitung Hengki Honandar, Wakil Wali Kota Randito Maringka, Forkopimda Bitung, serta Kepala Karantina Sulut I Wayan Kertanegara turut menyambut kedatangan Gubernur Yulius.
Hadir pula Kapolres Bitung AKBP Albert Zai, Dandim 1310 Letkol Czi Hanif Tupen, dan pejabat Bea Cukai, Kejari, dan BNN Bitung.
Dalam sambutannya, Gubernur Yulius menekankan bahwa ekspor ini bukan sekadar aktivitas dagang, tetapi bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi maritim.
“Hari ini kita melepas bukan hanya kontainer tuna, tapi juga harapan Sulawesi Utara untuk terus menjadi garda depan industri kelautan Indonesia,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah faktor kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami pastikan dukungan terhadap sektor perikanan dalam bentuk regulasi ramah investasi, kemudahan perizinan, serta infrastruktur pelabuhan dan logistik,” ujar Gubernur.
Produk tuna/cakalang kaleng yang diekspor kali ini telah melalui pengawasan ketat dan memenuhi standar mutu internasional. Produk mengantongi sertifikasi Pole and Line, Marine Stewardship Council (MSC), serta Fair Trade, menjamin kelestarian laut dan keadilan sosial bagi nelayan.
Pihak Karantina Sulut juga menyerahkan sertifikat ekspor resmi kepada manajemen PT. SMS sebagai bagian dari prosedur ekspor yang transparan. Setelah acara utama, rombongan gubernur meninjau produk-produk UMKM binaan yang menjadi bagian ekosistem ekonomi lokal.
Menurut data Dinas Perikanan Sulut, ekspor tuna kaleng dari Bitung diproyeksikan akan meningkat 25% dalam dua tahun mendatang. Bitung disebut sebagai pelabuhan perikanan strategis nasional yang memiliki posisi penting dalam rantai pasok ikan dunia.
“Ini bukan tujuan akhir, tapi awal dari loncatan ekspor lebih besar. Kami akan dorong pengembangan industri hilirisasi, khususnya pengolahan hasil laut berorientasi ekspor,” tambah Gubernur saat konferensi pers.
Acara ditutup pukul 16.20 Wita dengan sesi foto bersama, diiringi optimisme para pelaku usaha lokal bahwa Bitung siap bersaing di pasar ekspor global berbasis keberlanjutan.
[**/ARP]