TOMOHON, PRONews5.com– Pasca kemenangan dalam Pilkada 2024, Pasangan Wali Kota Tomohon dan Wakil Wali Kota, Caroll Joram Azarias Senduk, S.H. dan Sendy Gladys Adolfina Rumajar, S.E., M.I.Kom. (CS-SR), tengah menjadi sorotan warga Kota Tomohon.

Harapan masyarakat kini tertumpu pada realisasi dan program unggulan yang sebelumnya diusung lewat kampanye besar bertajuk “#GratisUntukRakyat”.

Janji Manis CS-SR Dinanti Warga Tomohon: Gratis Kesehatan, Pendidikan, hingga Internet — Harapan Besar atau Sekadar Janji Politik?

Selama masa kampanye, CS-SR menjanjikan layanan publik gratis yang menyentuh berbagai aspek kebutuhan dasar masyarakat.

Mereka menawarkan pendidikan gratis bagi anak-anak, makanan bergizi, serta layanan kesehatan dan persalinan tanpa biaya.

Program ini juga mencakup jaminan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi seluruh warga, ambulans gratis untuk pelayanan darurat, serta pengurusan dokumen kependudukan mulai dari kelahiran hingga kematian tanpa dipungut biaya.

Tidak hanya itu, sektor pertanian pun mendapat perhatian dengan janji penyediaan traktor, benih, dan pupuk secara gratis untuk mendukung petani lokal.

Satu hal yang cukup menarik adalah janji akses internet gratis di ruang publik dan kuota internet gratis khusus untuk generasi muda sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan dan informasi digital.

Janji-janji tersebut sempat mendapat sambutan antusias dari masyarakat yang mengharapkan adanya perubahan nyata di sektor pelayanan dasar.

Namun, di balik antusiasme itu, ada suara skeptis yang mulai muncul.

Seorang warga Kelurahan Walian mengungkapkan keraguannya, menilai bahwa janji manis seperti ini kerap menjadi alat retorika politik menjelang pemilu yang minim realisasi setelah kekuasaan diraih.

Kini, tantangan besar berada di pundak CS-SR untuk membuktikan komitmen mereka secara nyata dan konsisten.

Jika program layanan gratis tersebut benar-benar diwujudkan, maka pemerintahan mereka akan mencatat sejarah penting dalam pelayanan publik Kota Tomohon.

Namun, jika janji ini hanya berakhir sebagai narasi populis tanpa tindak lanjut, maka kepercayaan rakyat yang sudah disematkan kepada mereka akan menjadi sia-sia.

Masyarakat Tomohon terus mengawasi dengan penuh harap dan harapan besar agar perubahan yang dijanjikan tidak sekadar mimpi indah, tetapi menjadi kenyataan yang dapat dirasakan langsung oleh seluruh lapisan warga.

[**/ARP]