MANADO,PRONews5.com– Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE, memimpin rapat koordinasi bersama seluruh instansi vertikal di wilayah Sulut untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, Selasa (20/5/2025), di Manado.

Pertemuan ini dihadiri perwakilan Bank Indonesia Sulut, OJK, Imigrasi, Kantor Pajak, Kantor Perbendaharaan, hingga jajaran Pemprov Sulut. Dalam forum tersebut, Gubernur YSK menegaskan pentingnya menjadikan Sulut sebagai hub logistik, perdagangan, dan energi nasional berbasis ekonomi biru dan hijau.

“Sulut akan jadi pusat distribusi energi dan industri. Saatnya kita bersatu dalam kerja nyata untuk rakyat,” tegasnya.

Gubernur juga memberi instruksi khusus kepada Imigrasi untuk mempermudah layanan bagi wisatawan, dan kepada sektor perbankan untuk memaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), khususnya bagi petani, nelayan, dan pelaku UMKM.

“Jangan persulit wisatawan yang datang. Perbankan juga wajib bantu petani dan nelayan tanpa melanggar aturan,” ujarnya.

Ia turut menyoroti kendala regulasi yang menghambat sektor perikanan dan pertanian, seperti larangan tanam nilam di lahan sawah yang mengancam ketahanan pangan. Pemerintah pun mendorong pemanfaatan lahan kering dan menyusun skema pembinaan petani secara terarah.

Dalam sektor pertambangan, Pemprov akan mendorong pembentukan koperasi tambang sebagai wadah legal kegiatan pertambangan rakyat. Sementara itu, Bank Indonesia diminta terus menjaga kelancaran perdagangan antar-pulau dan mendukung iklim investasi.

Gubernur YSK memuji capaian investasi sebesar Rp3,6 triliun yang masuk ke Sulut bulan ini melalui PTSP, sebagai bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap Sulut.

Forum ini menegaskan kesepakatan semua pihak untuk mendukung pencapaian target nasional pertumbuhan ekonomi 7%-8% sesuai visi Asta Cita Presiden RI. Gubernur YSK menutup rapat dengan pesan kuat bahwa instansi vertikal dan daerah harus berjalan seiring.

“Kami di daerah siap menyukseskan agenda nasional. Kunci utamanya: sinergi dan keberanian bertindak,” pungkasnya.

[**/ARP]