MINAHASA, PRONews5.com- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara menggelar diskusi bertajuk “Membangun Transparansi dan Integritas: Peran Pers dan Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi” di Warong Rumah Kopi Tua, Tondano, Rabu (12/3/2025).

Acara ini mendapat apresiasi luas dari berbagai kalangan, termasuk pegiat anti-korupsi dan aktivis media sosial Sulawesi Utara.

Diskusi ini menyoroti peran strategis pers dan masyarakat dalam mengawal transparansi serta akuntabilitas pemerintahan.

Ketua Harian DPP Inakor, Rolly Wenas, dalam sambutannya menegaskan bahwa pers memiliki peran krusial dalam mengungkap kasus korupsi dan membangun kesadaran publik terhadap pentingnya integritas.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Lakri Minahasa, Jamel Lahengko (Engko’), yang menekankan bahwa kolaborasi antara wartawan, pegiat anti-korupsi, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam mencegah serta memberantas praktik korupsi di daerah.

Tak hanya dari pegiat anti-korupsi, diskusi ini juga mendapat sambutan positif dari pegiat media sosial Sulut, seperti Victor Munaiseche dan Will Wetik.

“Ini kali pertama kami diundang oleh PWI Sulut untuk berdiskusi bersama.

Kami sangat mengapresiasi langkah ini, karena media sosial juga memiliki pengaruh besar dalam mengawal transparansi dan menyebarkan informasi yang benar,” ujar Victor Munaiseche dan Will Wetik.

Plt Ketua PWI Sulut, Vanny Loupatty, didampingi Wakil Ketua Adrianus R. Pusungunaung dan Sekretaris Ardison Kalumata, menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam diskusi ini.

“Kami sangat mengapresiasi pegiat anti-korupsi dan pegiat media sosial yang hadir dan turut berbagi pandangan.

Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk membangun Sulawesi Utara yang lebih transparan dan bebas korupsi,” ungkap Vanny Loupatty.

Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal bagi sinergi yang lebih kuat antara pers, masyarakat, dan aktivis dalam memperjuangkan transparansi dan pemberantasan korupsi di Sulawesi Utara.

[**/ARP]