MANADO– Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Manado dengan anggaran Rp24,9 miliar dari APBD Pemkot Manado Tahun Anggaran 2024 kini menjadi sorotan tajam.
Tidak hanya nyaris mangkrak, proyek ini juga merusak infrastruktur jalan umum di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, yang sebelumnya dalam kondisi baik.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa ruas jalan dari Lotta yang melintasi Desa Pineleng 1 Timur mengalami kerusakan akibat luapan air dari instalasi pipa proyek SPAM.
Warga setempat mengungkapkan kekecewaan mereka atas kondisi ini, terutama karena jalan yang semula kokoh kini rusak dengan aspal yang terkelupas akibat derasnya aliran air.
“Jalan ini awalnya mulus, sekarang rusak karena proyek SPAM. Pemkot Manado harus bertanggung jawab, ini infrastruktur Minahasa, bukan Manado,” tegas Goan Barik, warga setempat.
Kondisi ini mendorong aktivis antikorupsi untuk menuntut penyelidikan mendalam terhadap proyek ini.
Aktivis Harianto menilai bahwa proyek ini memiliki indikasi total lost, terutama karena batas waktu pengerjaan telah berakhir pada 31 Desember 2024 namun pekerjaan belum tuntas.
“Ini sudah meresahkan masyarakat. Polda Sulut harus segera mengusut Panitia Pembuat Komitmen (PPK) proyek ini. Sudah terlambat, merusak infrastruktur lagi. Berarti ada kesalahan teknis yang dibiarkan,” ujar Harianto.
Tak hanya itu, Lembaga Antikorupsi Masyarakat Indonesia (LAMI) Sulut juga turun tangan.