PRONEWS|MINAHASA- Warga Desa Kombi, Kecamatan Kombi, dikejutkan oleh penemuan jenazah seorang pria bernama Aliman Samihing (55), seorang petani asal Desa Sawangan Jaga 1, pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 05.00 WITA.
Korban ditemukan dalam posisi tengadah di pinggir jalan Jaga VI Desa Kombi, dengan tanda-tanda muntah di lokasi kejadian.
Dugaan sementara mengarah pada kematian akibat kelelahan dan kondisi kesehatan yang menurun.
Hendrik Yulius Wauran (53), saksi sekaligus tuan rumah tempat korban tinggal sejak awal Januari 2025, mengungkapkan bahwa Aliman bekerja sebagai pemanjat kelapa di desa tersebut.
Hendrik menjelaskan, pada malam sebelum kejadian, korban terlihat berbicara melalui telepon hingga larut malam.
Namun, keesokan paginya, Hendrik mendapati korban sudah tak bernyawa di jalan depan rumahnya.
Kepala Jaga VI, Jendly Malingkas, bersama istrinya yang merupakan bidan di Puskesmas Kombi, memeriksa korban di lokasi. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Dokter Novita Rawung dari Puskesmas Kombi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Berdasarkan pemeriksaan, korban diperkirakan meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WITA.
Tim Inafis Polres Minahasa yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan beberapa barang milik korban, seperti kacamata, tas pinggang berisi handphone terkunci pola, serta obat-obatan seperti Paracetamol dan Mevinal 500 di sekitar lokasi.
Rahma Lambanaung (69), istri korban, mengungkapkan bahwa korban tidak lagi tinggal bersamanya akibat konflik rumah tangga.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti riwayat kesehatan korban.
Namun, informasi dari saksi lain menyebutkan korban rutin mengonsumsi obat tekanan darah tinggi.
Pihak keluarga korban telah diberikan penjelasan oleh Unit Reskrim Polsek Kombi terkait pentingnya autopsi untuk memastikan penyebab kematian.
Namun, keluarga memilih menolak autopsi dengan menandatangani surat pernyataan resmi. Mereka menerima bahwa kematian korban disebabkan oleh sakit tanpa adanya indikasi tindak pidana.
Dengan penolakan autopsi dari pihak keluarga, pihak kepolisian menyatakan kasus ini selesai.
Tidak ditemukan indikasi kekerasan maupun tindak kriminal dalam insiden ini.
[**/ARP]