PRONEWS|JAKARTA- Sebuah video yang menampilkan puluhan polisi mengenakan alat pelindung diri (APD) putih viral di media sosial Facebook.
Video tersebut, yang diunggah pada awal Januari 2025, diklaim menunjukkan langkah-langkah pengamanan terkait lonjakan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di Cina.
Namun, klaim ini ternyata tidak benar dan menyesatkan.
Melansir dari Kompas.com pada Jumat (17/1/2025), video tersebut sejatinya bukanlah peristiwa terbaru.
Setelah dilakukan penelusuran, rekaman itu telah beredar di internet sekitar tiga tahun lalu dan bahkan diberitakan oleh media internasional CNN.
Dalam laporan yang diakses dari cnn.com, video itu muncul saat pemerintah Cina mengumumkan pelonggaran terbatas kebijakan nol Covid-19 pada tahun 2022.
Pada masa itu, beberapa kota di Cina membatalkan tes Covid-19 massal sebagai bagian dari pelonggaran kebijakan.
Namun demikian, otoritas setempat tetap menerapkan sejumlah pembatasan ketat untuk mengendalikan situasi pandemi.
Video yang kini viral kembali itu diambil dari momen tersebut, bukan dari kondisi terkini terkait HMPV.
Sementara itu, pemerintah Cina memastikan bahwa lonjakan kasus Human Metapneumovirus yang terjadi pada musim dingin tahun ini tidak lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian, tidak ada bukti bahwa video tersebut berkaitan dengan penyebaran HMPV, seperti klaim yang beredar di media sosial.
Video viral yang menghubungkan polisi ber-APD dengan lonjakan kasus HMPV di Cina adalah informasi yang keliru.
Penelusuran fakta menunjukkan bahwa video tersebut merupakan rekaman lama dari situasi pandemi Covid-19 pada 2022, yang tidak relevan dengan isu HMPV saat ini.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.
Pastikan kebenaran informasi dengan memeriksa sumber terpercaya agar tidak turut menyebarkan hoaks.
[**/WIL]