MANADO– Advokat Sofyan Jimmy Yosadi, SH, menyampaikan kecaman keras terhadap pernyataan bernuansa SARA yang dilontarkan oleh oknum anggota DPR RI dari PDIP, Yasti Soepredjo Mokoagow, dalam sebuah video yang viral. Dalam video tersebut, Yasti diduga menuduh calon Gubernur Sulawesi Utara, Elly Lasut, sebagai “Islamophobia” dan turut menyeret nama tokoh Bro Dino Gobel tanpa dasar bukti yang jelas.
Advokat Sofyan Jimmy Yosadi mengungkapkan rasa kecewa dan marah atas pernyataan Yasti yang dianggap bisa memicu konflik di tengah masyarakat Sulut.
“Saya sangat kecewa, marah, dan kesal. Ancaman potensi konflik di tengah masyarakat membuat saya dan rekan-rekan aktivis sangat khawatir,” ujar Sofyan pada Jumat (18/10/2024).
Sebagai warga Sulawesi Utara yang aktif dalam lintas iman dan juga Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulut, Sofyan menyayangkan tindakan Yasti yang justru bertentangan dengan semangat toleransi dan kerukunan yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Sulut.
“Jargon ‘Sulut Laboratorium Kerukunan’ seolah lenyap dan tinggal jadi ungkapan semu karena tindakan semacam ini,” tegasnya.
Sofyan Jimmy Yosadi mendesak agar tindakan Yasti Soepredjo diusut tuntas melalui berbagai mekanisme hukum, termasuk melalui Mahkamah Kehormatan DPR RI dan Badan Kehormatan MPR RI.
Dia juga meminta agar PDIP sebagai partai politik nasionalis religius mengambil tindakan tegas terhadap oknum anggota DPR tersebut.
“Sepatutnya PDIP memberikan sanksi tegas dan Bawaslu harus bertindak aktif.
Jangan biarkan tindakan oknum politisi ini yang sangat berbahaya bagi stabilitas Sulut dan Indonesia,” ujarnya.
Sofyan juga mengingatkan publik akan bahaya isu SARA dalam kontestasi politik, mengutip kasus yang pernah menimpa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Ahok adalah korban isu SARA, dan kini seorang politisi PDIP melakukan hal serupa dalam Pilkada Sulut 2024. Ini sungguh ironis,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Advokat Sofyan Jimmy Yosadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengikuti ajang Pilkada dengan damai dan berfokus pada visi misi para kandidat, bukan pada kebencian dan fitnah.
“Para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut adalah orang-orang hebat yang telah melalui seleksi ketat.
Mari kita dukung siapapun yang terpilih dan menjaga kerukunan di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Pernyataan Sofyan ini seolah menjadi pengingat bahwa ambisi politik tidak boleh mengorbankan persatuan dan kedamaian yang selama ini dijaga di Sulawesi Utara.
[**/ARP]