Ketua PWI Pusat: Media Massa Harus Jaga Kebhinekaan di Pilkada 2024

JAKARTA- Menjelang Pilkada serentak pada November 2024, media massa memiliki peran penting dalam menjaga kebhinekaan dan persatuan bangsa.

Hal ini diingatkan oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang, dalam acara “Sarasehan Media Massa 2024” yang diselenggarakan oleh Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat (Pusterad) di Jakarta, Rabu (25/9).

Acara yang berlangsung di Markas Pusterad, Cilangkap, Jakarta Timur ini dibuka oleh Komandan Pusterad, Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno. Sarasehan dihadiri oleh wartawan dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.

Zulmansyah mengingatkan pentingnya peran pers dalam menjaga persatuan, terutama saat menghadapi kontestasi politik seperti Pilkada. “Peran pers sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 40/1999 adalah menegakkan nilai-nilai demokrasi, mendorong supremasi hukum dan HAM, serta menghormati kebhinekaan,” ujar Zulmansyah.

Ia juga menekankan bahwa media massa harus bersikap adil kepada semua pasangan calon (paslon) tanpa membeda-bedakan latar belakang calon atau memberikan perlakuan istimewa hanya karena faktor iklan.

“Semua warga negara memiliki hak yang sama dalam Pilkada, termasuk calon-calon yang mungkin dianggap bukan asli daerah. Media harus mengedepankan prinsip keadilan dan objektivitas,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Eberte Kawina, menyampaikan bahwa Pilkada 2024 akan diikuti oleh 1.553 pasangan calon di 37 provinsi. Pemungutan suara serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024, meliputi pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.

“Sebanyak 103 paslon gubernur dan wakil gubernur, 1.166 paslon bupati dan wakil bupati, serta 284 paslon wali kota dan wakil wali kota telah ditetapkan dalam pengundian nomor urut pada 23 September lalu,” ungkap Eberte.

Dengan demikian, Pilkada 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya secara bijaksana, didukung oleh peran media yang menjaga keadilan dan kebhinekaan.

[**/ML]