TOMOHON- Klaim yang menyebutkan bahwa PDI Perjuangan menjadi penyumbang suara terbesar untuk kemenangan pasangan Prabowo-Gibran (Pragib) di Kota Tomohon dinilai sebagai bentuk propaganda sesat.

Dugaan ini disebut sebagai upaya untuk “menghipnotis” masyarakat agar bersimpati dan memilih calon kepala daerah dari PDI Perjuangan, yakni Caroll Senduk.

Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Mayoritas pemilih Prabowo-Gibran di Kota Tomohon adalah masyarakat yang tidak lagi mendukung PDI Perjuangan serta figur yang mereka usung, yaitu pasangan Ganjar-Mahfud.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab fenomena ini.

Faktor pertama adalah sosok Jokowi. Masyarakat Kota Tomohon yang mendukung Jokowi selama dua periode melihat bahwa gestur politik Jokowi lebih mengarah kepada Prabowo-Gibran, bukan ke Ganjar-Mahfud.

Hal ini memberikan pengaruh signifikan pada pola pemilihan di daerah tersebut.

Faktor kedua terkait dengan persepsi publik yang muncul dari berbagai pemberitaan dan postingan di media sosial.

Berita tentang PDI Perjuangan yang dianggap merendahkan posisi Jokowi menyebabkan hilangnya simpati dari masyarakat terhadap partai tersebut.

Sikap partai yang dinilai tidak mendukung penuh Jokowi berbalik menguntungkan kubu Pragib.

Faktor ketiga adalah perubahan cara berpikir masyarakat dalam memilih figur pemimpin.

Pemilih tidak lagi terfokus pada partai politik pengusung, melainkan lebih memperhatikan figur kandidat.

Nama-nama seperti SBY, Jokowi, dan sekarang Prabowo adalah bukti nyata bahwa popularitas figur lebih dominan dalam menentukan kemenangan dibandingkan dengan partai yang mengusung mereka.

Kasus ini memperlihatkan bahwa di tengah perkembangan politik modern, partai bukan lagi penentu tunggal kemenangan.

Partai berperan dalam mengusung calon, namun jika figur yang dipilih tidak menarik simpati rakyat, peluang untuk menang menjadi tipis.

Inilah yang dialami oleh Ganjar-Mahfud dan juga calon lainnya yang kalah dalam kontestasi pemilihan.

Kesimpulannya, kemenangan Prabowo-Gibran di Kota Tomohon lebih ditentukan oleh faktor figur dan popularitas mereka, bukan karena dukungan signifikan dari PDI Perjuangan.

Rakyat menilai bahwa Prabowo lebih dipercaya dalam melanjutkan program-program Jokowi dibandingkan dengan kandidat lainnya.

[**/REDAKSI]