TOMOHON- Momen bahagia dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus juga menjadi hari istimewa bagi Keluarga Besar Mait-Pitoy.
Di hari yang penuh sejarah bagi bangsa ini, keluarga tersebut turut merayakan ulang tahun ke-79 Agustina Pitoy, seorang lansia yang lahir tepat pada tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Agustina Pitoy lahir di RS Pasar Senen, Jakarta, pada pukul 10.00 pagi, dibungkus dengan bendera Merah Putih.
Kelahirannya di tengah euforia kemerdekaan menjadikannya simbol kebanggaan keluarga yang selalu mereka kenang setiap tahun.
Kini, di usianya yang ke-79, sama persis dengan usia kemerdekaan Indonesia, Oma Agustina masih tampak sehat dan bahagia.
Perayaan sederhana tersebut diadakan di kediamannya di Kelurahan Matani Tiga, Kecamatan Tomohon Tengah.
Dikelilingi oleh anak, cucu, dan cicitnya, Oma Agustina merayakan ulang tahunnya dengan penuh syukur.
Momen spesial ini juga dihadiri oleh Penatua Michael Mait, Ketua Komisi Pelayanan Anak Sinode GMIM, yang juga merupakan salah satu anggota keluarga.
Dalam suasana penuh kehangatan, Penatua Michael sempat berbincang-bincang dengan Oma Agustina.
Ia mengungkapkan bahwa kelahiran Oma Agustina yang bersamaan dengan HUT RI bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian dari rencana indah Sang Pencipta. “Ini merupakan suatu anugerah yang luar biasa dari Tuhan kepada Keluarga Mait-Pitoy, khususnya Oma Agustina.
Kelahiran yang bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan ini menjadi sejarah tersendiri bagi keluarga. Merdeka Indonesia, Merdeka Oma Agustina,” ungkapnya dengan penuh haru.
Bagi keluarga dan masyarakat sekitar, Oma Agustina menjadi simbol ketangguhan dan semangat yang tidak lekang oleh waktu. Meski sudah memasuki usia lanjut, semangat hidupnya yang masih kuat menjadi inspirasi bagi generasi muda di sekitarnya.
Perayaan sederhana ini, meski tidak diwarnai dengan kemewahan, menjadi ungkapan syukur dan kebahagiaan yang tulus atas perjalanan hidup panjang Oma Agustina.
Perayaan HUT ke-79 RI di Kelurahan Matani Tiga kali ini terasa semakin spesial dengan kehadiran sosok yang secara harfiah lahir bersamaan dengan kemerdekaan bangsa.
Semangat kemerdekaan dan cinta tanah air semakin terpancar dalam perayaan ini, menjadikannya momen berharga yang tidak hanya bagi Keluarga Mait-Pitoy, tetapi juga bagi masyarakat setempat.
[**/ARP]