TOMOHON|PRONEWS.ID- Secara gentel, seorang pria bernama Maykel Marthin Undap (38), warga kota Tomohon, menyampaikan permohonan permintaan maaf Kepada seluruh Staf khusus Walikota Tomohon yang merasa tersinggung dengan beberapa ucapan yang ditulisnya lewat chat, atau pesan teks di grup WhatsApp Pilwako Tomohon, pada  Senin (6/5/2024) sekira Pukul 10: 17 WITA.

“Kage lei stow kwa tu Staf khusus mo suka gaji tepat waktu,” (Nanti lagi staf khusus mau suka gaji tepat waktu).

Bahkan ada juga kalimat lain yang di sampaikan, “Mar jangan jangan staf khusus korupsi waktu, jarang jarang ngantor,” (Tapi Jangan Jangan Staf Khusus korupsi waktu, jarang jarang ngantor).

Sontak saja dari sejumlah tulisan yang dinilainya bakal berpotensi menimbulkan pertentangan hukum. Dirinyapun dengan cepat langsung menyampaikan permintaan maaf terbuka lewat klarifikasi.

Adapun klarifikasi Maykel Marthin Undap disampaikan sebagai berikut.

Saya Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Maykel Marthin Undap

Pekerjaan : Marketing ManadoNews

Menyampaikan Permohonan Permintaan Maaf Kepada seluruh Staf khusus Walikota Tomohon yang merasa tersinggung dengan ucapan (tulisan balasan saya) media Online atas keterlambatan gaji staf khusus selama 4 bulan.

Tidak ada desakan atau paksaan dari mana saja atas kalimat saya  Yang menuding, “Kage lei stow kwa tu Staff khusus mo suka gaji tepat waktu”.

“Mar jangan jangan staf khusus korupsi waktu, jarang jarang ngantor.

Demikian pernyataan ini Saya Buat baik dan Benar atasnya saya ucapkan terima kasih.

Tomohon, Senin 6 Mei 2024

Bertanda: Maykel Marthin Undap.

Terkait klarifikasi yang di sampaikan oleh Maykel Marthin Undap. Salah satu staf khusus Walikota Tomohon yang membidangi olahraga Josis Ngantung menuturkan, bahwa dirinya juga kaget mendengar percakapan yang terjadi di grup WhatsApp Pilwako Tomohon.

Dia mungkin tidak tahu nasib kami para staf ahli yang SK nya sampai hari ini tidak kunjung ditanda tangani oleh Walikota Tomohon Caroll Senduk.

Apa kegiatan kami selama ini, bagaimana laporan yang kami sampaikan, birokrasinya dia juga kan tidak tahu. Jadi wajar jika kami dikritik oleh pria tersebut,” tutur Josis Ngantung.

Tapi saya jempol dengan pria tersebut, karena yang bersangkutan secara gentel langsung meminta maaf kepada seluruh staf khusus Walikota Tomohon.” Baguslah kalau begitu, berarti pria tersebut adalah warga negara baik yang sadar hukum,” ucap Josis Ngantung.

[**/arp]