MANADOlProNewd.id – Hamba Tuhan Pdt. Efraim Yerry Tawalujan, M.Th berbagi berkat Firman Tuhan bertemakan “Menjadi Jemaat yang Kuat, Terbiasa Melewati Badai” pada Ibadah Raya Minggu (21/01) pagi di GPdI Hosana Karombasan Manado.

“Tujuan Tuhan bukan sekedar untuk menyelamatkan serta menikmati ujian dan hadirat-Nya, tapi menjadikan jemaat yang tangguh dan terlatih menghadapi tantangan dan pencobaan apapun,” tukasnya mengawali khotbah yang berdasarkan ayat Alkitab dalam Markus 6 : 45-52.

Ia mengatakan, peristiwa seperti yang terjadi kepada para murid Yesus Kristus ketika perahu mereka diterpa angin sakal, juga sering dialami jemaat.

“Kita tidak melakukan pelanggaran dan dosa, serta telah taat melakukan semua kehendak Tuhan. Tapi, bukan berkat yang kita terima, melainkan badai. Kita sudah sangat bersemangat melayani Tuhan, tiba-tiba ada tantangan,” ujar Tawalujan di hadapan ratusan jemaat setempat yang dipimpin Gembala Sidang Pdt. Edwin F. Sumilat, S.Th., MA.

Selanjutnya, kandidat doctor Universitas Indonesia (UI) ini membeberkan, dua kemungkinan respon yang akan muncul.

“Pertama, kita mempertanyakan kepada Tuhan, mengapa itu terjadi. Kita bisa menggerutu kepada-Nya. Tapi, kita memilih respon yang kedua, yakni menerimanya dengan berterima kasih kepada Dia. Sebab, dimana ada badai, disitu ada kemuliaan dan mujizat Tuhan,” tutur Ketua II Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) ini.

Rohaniwan berlatar belakang politisi dan aktivis social ini kemudian menguraikan 4 alasan Tuhan mengijinkan badai menimpa orang percaya.

Antara lain, sebut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat ini; 1. Supaya Tuhan menyatakan mujizat dan kemuliaan-Nya; 2. Untuk pertumbuhan rohani supaya iman menjadi kuat; 3. Supaya umat Tuhan terbiasa memenangkan peperangan rohani (Hakim-Hakim 3 : 1-4); dan 4. Supaya umat-Nya semakin serupa dengan gambar dan sifat Kristus (Roma 8 : 28-29).

Selanjutnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) ini memaparkan 4 hal yang dilakukan Yesus setelah badai menerpa para murid-Nya, sebagaimana tertulis pada Markus 6 : 48-51.

“Pertama, Ia melihat, yang artinya Tuhan terus memantau dan memonitor persoalan kita, Kedua, Ia datang, yang artinya Tuhan menjumpai kita di saat ada pergumulan. Ketiga, Ia berfirman untuk menenangkan dan supaya kita tidak kuatir. Dan keempat, Ia mendapatkan kita untuk bersekutu langsung dengan kita,” jelas Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulut Nomor Urut 1 Partai Perindo ini.

(*/Rev)