JAKARTA|ProNews- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Selasa, 9 Januari 2024 meluncurkan Satgas Anti Hoax di Kantor PWI Pusat.

Pembentukan Satgas Anti Hoax PWI Pusat ini sebagai komitmen untuk menyediakan informasi yang akurat sekaligus sebagai langkah preventif.

Sejumlah pembicara dijadwalkan hadir dalam acara Kick off Satgas Anti Hoax PWI Pusat itu di antaranya Menkominfo Budi Ari Setiadi, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Ketua Satgas Anti Hoax PWI Pusat Iqbal Irsyad dan Dekan Fikom Universitas Mercu Buana Prof Dr Ahmad Mulyana, M.SI.

Sebelumnya, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun menjelaskan bahwa pembentukan Satgas Anti Hoax bertujuan memberikan informasi yang benar, utuh, dan berbudaya kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat dengan cepat membedakan informasi yang benar dengan yang tidak, khususnya dalam menghadapi informasi yang provokatif dan menyesatkan.

“Peluncuran Satgas Anti Hoax ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan merupakan kontribusi PWI Pusat untuk melawan informasi palsu atau berita bohong yang dapat merugikan masyarakat,” kata Hendry Ch Bangun pada Jumat, 29 Desember 2023 lalu.

Hendry menekankan perlunya keberadaan Satgas Anti Hoax, terutama menjelang Pemilu dan Pilpres 2024, di mana masyarakat rentan terhadap konsumsi informasi palsu. Satgas ini memiliki tugas untuk memonitor seluruh informasi atau berita bohong (hoax), memberikan penjelasan, dan menyajikan informasi yang benar kepada publik.

“Satgas Anti Hoax PWI Pusat akan aktif melakukan monitoring terhadap informasi bohong dan memberikan pencerahan kepada masyarakat. Ini merupakan langkah nyata PWI dalam memberikan informasi yang akurat dan mencegah penyebaran berita bohong,” ia menambahkan.

Acara kick-off atau peluncuran Satgas Anti Hoax juga dihadiri mahasiswa sebagai peserta dalam diskusi Anti Hoax.

Dengan langkah ini, PWI Pusat berharap dapat menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya, terutama dalam menyikapi perkembangan politik dan sosial menjelang HPN 2024.

[**/ML]