TOMOHON|ProNews- STIKES Bethesda Tomohon mendapatkan “hadiah” dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dikarenakan berhasil dalam pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi yang telah dinilai langsung oleh Kemdikbud.
Hadiah tersebut berupa peluang menyusun Proposal untuk diikutsertakan dalam Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan.
Tak hanya itu saja, STIKES Bethesda Tomohon di bawah pimpinan Dr. Ns. Djoise Kaunang, S.Pd.,S.Kep.,M.Kes. juga berhasil memperoleh dana dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi melalui proposal yang diajukan.

Program ini dilaksanakan sejak bulan November 2023 sampai Desember 2023 dengan menggandeng Kelompok Tani Mengehet yang ada di Kelurahan Pinaras, Kota Tomohon.
Dengan berbekal semangat dan keahlian para anggota kelompok tani dan tim STIKES Bethesda Tomohon, maka dilaksanakanlah Program Pembinaan UMKM ini.
Tim STIKES Bethesda Tomohon menyusun berbagai rencana dan program yang tertuang dalam proposal, berupa kegiatan seminar dari Dinas Kesehatan Kota Tomohon, Dinas Pangan Kota Tomohon, dari IWAPI SULUT.
“Keberhasilan kegiatan seminar selanjutnya diikuti juga dengan keberhasilan pengajuan NIB dan PIRT di Dinas Penanaman Modal & PTSP Kota Tomohon.
Tidak berhenti disitu saja, pengajuan sertifikasi halal dan hak paten merek dagang pun dilakukan agar produk “Gula Semut Pinaras” ini semakin bernilai jual di masyarakat.
Fokus Group discussion (FGD) juga telah dilakukan oleh Tim STIKES Bethesda Tomohon, Kelompok Tani Mengehet, Kanwil Kemenag Provinsi SULUT dan BPOM Provinsi SULUT pada hari Rabu, 20 Desember 2023.
Hal ini tentunya semakin membuka wawasan kelompok tani sebagai pelaku usaha agar lebih meningkatkan kualitas produknya.
Melalui Tim iT STIKES Bethesda Tomohon, mereka juga membuat Marketplace untuk penjualan Online produk “Gula Semut Pinaras” seperti website, media sosial Facebook dan Instagram.
“Apotek-apotek, Toko dan Rumah Kopi menjadi sasaran dari Tim ini.
Pelaksanaan program ini meskipun dihadapkan dengan berbagai kendala, terutama waktu pelaksanaan yang hanya kurang lebih 2 bulan, tetapi tidak pernah menyurutkan semangat dari Tim STIKES Bethesda Tomohon dan Kelompok Tani Mengehet.

Mereka juga telah berhasil membuat produk lebih estetik dan bernilai jual tinggi dengan mengisinya dalam kemasan mulai dari 250 gram, 500 gram dan 1 kilogram.
“Promosi dan penjualan terus dilakukan di samping merampungkan laporan penyelesaian kegiatan ini.
Pihak Dinas Kesehatan Kota Tomohon dalam hal ini Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Veny M. Mongdong, S.Kep.,Ns, menyampaikan apresiasi kepada Tim STIKES Bethesda Tomohon dan Kelompok Tani Mengehet sewaktu pelaksanaan seminar dan pelatihan Keamanan Pangan, karena program ini dapat menjadi poin penting untuk Kota Tomohon dalam upaya menjadi Kota Sehat
Apa mengingat bahwa gula semut memiliki manfaat kesehatan yang baik daripada gula putih.
“Terutama untuk penderita Diabetes Melitus dalam mengontrol kadar gula darah tetapi tetap dapat mengonsumsi gula dalam hal ini gula semut.
Pihak Kanwil Kemenag Provinsi SULUT juga turut berkomentar positif mengenai produk gula semut ini. Melalui perwakilannya, Bapak Dony Kuncoro Lelono SH, mereka mendorong pelaku usaha untuk terus menjaga kualitas produk agar produk ini bisa direkomendasikan sampai ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Mereka juga berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan kepada kelompok tani ini dalam pengurusan sertifikasi kehalalan.
“Hal ini sungguh merupakan capaian besar bagi kelompok tani Mengehet dan tentu juga untuk Tim STIKES Bethesda Tomohon.
Capaian Tim STIKES Bethesda Tomohon menjadi motivasi bagi perguruan tinggi lainnya di Sulawesi Utara, agar senantiasa bermanfaat dalam menunjang program-program pemerintah untuk membantu masyarakat, terutama mereka yang terkendala informasi, tenaga maupun finansial.
Tim STIKES Bethesda Tomohon melalui Ketua Tim Ns. Nolla L. Lolowang, S.Kep.,M.Kep, menyampaikan bahwa Tim STIKES Bethesda Tomohon akan bersedia membantu jika ada UMKM yang mau difasilitasi dalam hal pengurusan NIB, PIRT, Ijin Edar BPOM, sertifikasi halal dan hak paten merek dagang.
Menurut Lolowang, pengalaman yang diperoleh Tim STIKES Bethesda Tomohon dalam kurun waktu dua bulan ini ingin dibagikan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Hal ini tentunya sejalan dengan Visi & Misi STIKES Bethesda Tomohon serta Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal pencapaian IKU Perguruan Tinggi, agar Dosen maupun mahasiswa dapat bermanfaat bukan hanya di dalam kampus tetapi juga bagi masyarakat luas, “ungkap Lolowang.
[**/arp]